Istri Adalah Motivasi Kerja Suami, Jagalah Sikap Ini Agar Suami Tetap Semangat
Seorang suami adalah penanggung jawab utama bagi
keberlangsungan hidup istri dan anak-anaknya. Sebagaimana popular terdengar bahwa
lelaki adalah pemimpin bagi wanita, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka ...” (Q.S An Nisa : 34).
Meskipun memberikan nafkah adalah kewajiban seorang suami,
namun ada pula peran istri yang sangat penting dalam setiap langkah usaha suami
menjemput rezeki, untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya tersebut. Peran
itu adalah peran motivasi kerja, inilah sumber utama yang akan mendorongan semangat
kerja suami, hingga apa yang menjadi tujuannya rumah tangga mudah untuk diraihnya.
Setiap keluarga pasti memiliki impian-impian hidup yang menjadi
visi bersama, suami adalah sosok yang akan memimpin menggapai visi itu, maka selama
gerak suami masih dalam rangka menuju visi, tidak ada alasan untuk
meragukannya.
Perjalan selalu dihadapkan pada ujian, usaha-usaha yang
dilakukan belum tentu selalu sesuai dengan yang diharapkan, begitu pula dengan
usaha suami dalam menjemput rejeki, apa
yang didapatkan kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kondisi anomaly itu pastinya akan berpengaruh pada istri, oleh
sebab itu sebagai seorang istri harus benar-benar memahami kondisi tersebut,
dengan selalu menjaga sikap agar suami tetap tenang dan semangat dalam memacu
bahtera rumah tangga agar tetap berlayar.
Lalu sikap apa yang harus dijaga oleh seorang istri dalam menghadapi
kondisi tersebut. Setidaknya minimal seorang istri harus menjaga sikapnya untuk
selalu bersyukur dan menjaga sikapnya untuk selalu berhemat.
Sikap Syukur
Istri adalah sosok yang mengatur kebutuhan rumah tangga
sehinga kebutuhan-kebutuhannya dapat teratasi dengan baik. Memang seperti
itulah tradisi yang banyak dianut oleh keluarga bahwa urusan-urusan domestik adalah
tugas istri.
Sudah pasti hari-hari istri akan selalu disibukkan dengan
urusan-urusan tersebut, hingga tubuh dan pikirannya lemah dan lesu. Apalagi
saat-saat keinginan tidak bisa dipenuhi akibat kurangnya nafkah yang diberikan
oleh suami.
Pada dasarnya memang seperti itulah kondisi manusia, dirinya
akan selalu dipenuhi keinginan-keinginan yang terus menggoda, meskipun
sesungguhnya kebutuhan-kebutuhan dasarnya telah terpenuhi.
Jika seorang istri tidak selalu bersyukur terhadap apa yang
dinafkahkan oleh suami kepadanya, maka emosinya akan mengalahkannya hingga
berdampak pada ekspresi anggota tubuh yang tidak menyenangkan. Seperti halnya wajah
cemberut saat menyapa kedatangan suami yang membawa lelah, sungguh itu adalah pandangan
yang menyayat hati, melemahkan syaraf-syaraf kesuksesan yang akan membawa pada
kelimpahan dan keberkahan rezeki.
Dengan sikap yang seperti itu akan meruntuhkan motivasi
kerja suami, yang tengah giat dengan tenaganya mencari nafkah agar kebutuhan-kebutuhan
rumah tangganya dapat terpenuhi dan juga mimpi-mimpi besarnya.
Percayalah wahai istri, jika engkau bersikap baik terhadap
suamimu yang mungkin saat ini belum bisa memenuhi atau apa yang didapatnya masih
standar karena berstatusnya sebagai karyawan atau pegawai bawahan, yang mana setiap
bulannya sudah dapat diketahui besaran pendapatan yang diperolehnya.
Padahal dengan sikap yang baik akan mampu mendatangkan
hiden income, sebagai sumber pandapatan yang tidak disangka-sangka, bisa jadi
karena sikap yang baik suami dapat menjalani pekerjaannya dengan baik, dan
akhirnya tempat dia bekerja memberikan kerja-kerja tambahan. Dari kerja-kerja
tersebut suami dapat bonus income tambahan, atau karena prestasi kerjanya baik
sehingga karirnya pun ikut naik, dan ini secara langsung akan menaikan pendapatan
suami.
Atau bisa juga dengan penuh semangat dan percaya diri yang
tinggi, suami dapat dengan peka melihat peluang-peluang lain yang melintas
dihadapan dan pikirannya, sehingga suami dapat menangkap peluang itu dengan cepat.
Dengan begitu jika suami sukses dengan peluang itu, maka itu bisa menjadi
income yang berlimpah dan berkah.
Sikap Hemat
Hemat juga adalah hal terpenting, bahwa harapan hidup berkeluarga
adalah juga menginginkan agar semangkin hari semangkin berkelimpahan materi,
maka itu perlu sebuah rencana-rencana startegi dalam mewujudkan itu semua.
Sikap istri yang hemat adalah dia yang mampu mengelola
kebuthan rumah tangga seminimal mungkin dari apa yang diberikan atau didapat
oleh suami, sehingga jika pendapatan dikurangkan dengan pengeluaran maka masih ada
surplus yang dapat dihimpun sebagai modal usaha, dana darurat, dan dana
kebajikan.
Keberadaan materi sebagai modal memang bukan yang utama tapi keberadannya sangatlah penting dalam
memulai menjalankan langkah-langkah pengembangan kapasitas pendapatan keluarga.
Kebutuhan-kebutuhan tidak terduga selalu ada jika hal ini
tidak dipersiapkan dengan baik, maka akan menjadi persoalan tersendiri yang
dapat menimbulkan ke khawatiran. Mengantisipasi ke khawatiran juga adalah syariat
yang harus diupayakan, dengan kemampuan mengendalikan persoalan darurat ini,
maka kehidupan pun akan terasa tenang, dengan demikian keharmonisan keluarga, bersosialisasi,
dan ritual ibadahpun akan ikut menjadi baik dan berkualitas.
Baca Juga: Cara Benar Wujudkan Impian Jadi Kenyataan
Selanjutnya adalah dengan hidup hemat, atau apa yang dikonsumsi
lebih kecil dari apa yang didapat maka dengan begitu insya Allah juga lebih mudah
untuk menyisihkan pendapatan yang dapat dipergunakan untuk dana kebajikan. Hal ini
juga wajib dilaksanakan sebagai tanggung jawab sosial yang harus dilakukan, selain
itu juga sebagai amal jariah yang bisa dipetik hasilnya dikehidupan yang abadi.
Sebagai manusia yang percaya akan kehidupan setelah mati kebajikan adalah bekal
yang baik.
Meskipun telah berkelimpahan harta hidup hemat adalah bagian
dari kesederhanaan yang merupakan perintah penting dalam agama, dan itu memang amat
sangat berguna bagi kesehatan pisikologi manusia, kesederhanaan lebih dekat
pada rendah diri sedang sikap boros dan foya-foya adalah lebih dekat dengan kesombongan
yang amat sangat dibenci manusia dan Alloh.
Pada akhirnya jika istri mampu, minimal menjaga dua sikap tersebut, maka istri akan mampu menciptakan bahtera rumah tangga yang baik, dengan bahtera yang baik maka suami akan lebih siap dalam menahkodai kehidupan ini dengan semangat dan optimisme yang besar, sehingga badai apa pun yang dihadapi akan mampu diterjang dan dilaluinya dengan sempurna, hingga pada akhirnya visi yang menjadi tujuannya akan mampu diraih.
Belum ada Komentar untuk "Istri Adalah Motivasi Kerja Suami, Jagalah Sikap Ini Agar Suami Tetap Semangat"
Posting Komentar